CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS

Kamis, 05 November 2009

Economics Development and Employment
Tugas-2
Kompetensi Dasar : Ketenagakerjaan dan Pembangunan Ekonomi
Kelas : XI Ilmu Sosial


Petunjuk Kerja :
• Postingkan di Blog Anda masing-masing.
• Labels berbunyi Tugas Ekonomi XI
• Artikel dipenggal menjadi 2 bagian (Read More)
Isi Tugas :
1. Definisi Pembanguna Ekonomi menurut : GBHN, Ekonom Luar Neger, Ekonom Indonesia.
2. Tujuan Pembangunan Ekonomi Jangka : Pendek, Menengah dan Panjang.
3. Latar Belakang Pembangunan Ekonomi
4. Sasaran Pembangunan Ekonomi
5. Faktor Pendukung Pembangunan Ekonomi
6. Faktor Penghambat Pembangunan Ekonomi
7. Tolok Ukur Keberhasilan Pembangunan Ekonomi
8. Dampak Positif Pembangunan Ekonomi
9. Dampak Negatif Pembangunan Ekonomi
10. Definisi Pertumbuhan Ekonomi
11. Relevansi Pertumbuhan Ekonomi Dengan Pertumbuhan Ekonomi
12. Perbedaan Pembangunan Ekonomi Dengan Pertumbuhan Ekonomi
13. Persamaan Pembangunan Ekonomi Dengan Pertumbuhan Ekonomi
14. Cara Menghitung Pertumbuhan Ekonomi
15. Deskripsi Hasil Pembangunan Ekonomi Yang Dicapai Oleh Indonesia Selama Periode : Orde Lama, Orde Baru, Orde Reformasi Masa (Presiden Habibi, Presiden Abdurrachman Wahid, Presiden Megawati, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono).
16. Harapan dan Saran Anda





JAWABAN

4.1.a.Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN) sebagai Ke tetapan MPR RI memberikan arah bagi perjuangan bangsa Indonesia di dalam mengisi Kemerdekaannya. GBHN pada hakekatnya merupakan Pola Umum Pembangunan Nasional dan merupakan Landasan Pokok/landasan Hukum dari rangkaian program-program pembangunan yang terus-menerus berlanjut untuk mewujudkan tujuan Nasional.

KETETAPAN MPR NOMOR IV/MPR/1973 :
Dalam Bab III mengenai pola Umum Pembangunan Jangka Panjang Sub B No. 8 menyatakan :
“Agar pembangunan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan rakyat dapat terlaksana dengan cepat, harus dibarengi dengan pengaturan dan pertumbuhan jumlah penduduk melalui Program Keluarga Berencana, yang mutlak harus dilaksanakan dengan berhasil, karena kegagalan pelaksanaan Keluarga Berencana akan mengakibatkan hasil usaha pembangunan menjadi tidak berarti dan dapat membahayakan generasi yang akan datang. Pelaksanaan Keluarga Berencana ditempuh dengan cara sukarela dengan mempertimbangan nilai-nilai Agama dan Kepercayaan Kepada Tuhan Yang Maha Esa. Di samping itu diperlukan pula upaya penyebaran penduduk yang lebih wajar melalui transmigrasi sebagai sarana dalam meningkatkan pembangunan secara merata di seluruh Tanah Air”.

b.Ada beberapa ahli yang memaparkan teori tentang tahap-tahap pembangunan ekonomi yaitu Fredrich List, Bruno Hilderbrand, Karl Bucher dan W.W Rostow. Fredrich List adalah seorang penganut paham Laissez faire. Ia berpendapat bahwa paham Laissez faire dapat menjamin alokasi sumber-sumber secara optimal, meskipun ia menghendaki adanya proteksi bagi industri-industri yang masih lemah. Menurut List, perkembangan ekonomi hanya akan terjadi apabila dalam masyarakat terdapat kebebasan dalam organisasi politik dan kebebasan perseorangan. Ia menyusun tahap-tahap perkembangan ekonomi di mulai dari: fase primitif biadab, fase pertanian, fase pertanian dan pabrik, pabrik dan perdagangan.

Bruno Hilderbrand mengemukakan bahwa tahap-tahap pembangunan ekonomi itu menjadi 3 tahap yaitu: perekonomian barter atau perekonomian natural, perekonomian uang, dan perekonomian kredit.
Menurut Karl Bucher, perkembangan ekonomi melalui tiga tingkat atau tahap yaitu: produksi untuk kebutuhan sendiri, perekonomian kota dan perekonomian nasional, di mana peranan pedagang-pedagang tampak makin penting. Menurut tahap ketiga ini, bahwa barang-barang itu diproduksi untuk pasar bukan untuk kepentingan sendiri.


c. Dalam hal ini Prof. Joseph Stiglitz merupakan salah seorang yang memformulasikan konsep paradigma baru pembangunan ini. Menurut peraih Hadiah Nobel Ekonomi ini pembangunan itu merupakan suatu transformasi masyarakat yang menyangkut perubahan dari hubungan-hubungan tradisional, cara berpikir yang tradisional, cara-cara tradisional yang digunakan dalam menangani masalah-masalah kesehatan dan pendidikan, cara melaksanakan kegiatan produksi tradisional kepada cara-cara yang ‘modern’. Transformasi yang berhasil harus memperhatikan bukan hanya apa yang kita lakukan dan strategi serta kebijakan yang dijalankan, melainkan juga proses pelaksanaannya .

4.2 a.Pembangunan yang dijalankan di Indonesia sejak tahun 1970-an hingga sekarang masih cenderung fokus pada pembangunan ekonomi, bahkan pada pertumbuhan ekonomi yang cenderung jangka pendek. Sehingga masalah keberlanjutan belum menjadi prioritas utama. Oleh karena itu tidak mengherankan jika pertumbuhan ekonomi pun kualitasnya semakin memburuk. Apalagi dengan keterbatasan APBN dan sumber daya yang kita miliki, sehingga tidak mengherankan apabila pengambil kebijakan lebih memilih jalan pintas, yang cepat kelihatan hasilnya, kurang memperhatikan keberlanjutannya.Kualitas pertumbuhan/pembangunan ekonomi yang semakin merosot ditengah-tengah stabilitas ekonomi makro dan pertumbuhan ekonomi yang mulai meningkat lagi telah membuat angka pengangguran dan kemiskinan tetap tinggi. Demikian juga beban APBN masih berat. Sehingga mempersulit Indonesia untuk membangun ekonominya, apalagi membangun secara berkelanjutan. Fakta menunjukkan bahwa pada masa krisis ekonomi yang lalu, pembangunan baik dari sisi hardware ataupun software terbengkelai. Sehingga dapat dilihat kerusakan infrastruktur yang semakin parah, lingkungan juga memburuk, serta human development merosot.

b.Rencana Pembangunan Jangka Menengah yang selanjutnya disingkat RPJM adalah dokumen perencanaan untuk periode 5 (lima) tahun. Sementara rencana pembangunan tahunan disuse satu tahun sekali yang diwujudkan dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP). Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dan memantapkan pembangunan manusia melalui akselerasi peningkatan derajat pendidikan. kesehatan, dan daya beli, Meningkatkan kehidupan masyarakat yang agarnis, harmonis, dan bersatu.

c.Rencana Pembangunan Jangka Panjang yang selanjutnya disingkat RPJP adalah dokumen perencanaan untuk periode 20 (dua puluh) tahun.Peningkatan Mutu dan Pemerataan Pendidikan. Langkah ini sangat sangat strategis dan sangat menentukan dalam rnewujudkan rnasyarakar yang berderajat pendidikan tinggi dan cerdas. Upaya ini akan ditempuh dalam seluruh domain penyelenggaraan pendidikan. Orientasi pokok upaya ini. antara lain mernperluas akses masyarakar terhadap pendidikan. penuntasan pemberantasan buta aksara dan perceparan peningkatan rata-rata lama sekolah. Kegiatan yang perlu ditempuh antara lain peningkatan sarana prasarana pendidil.an, peningkatan mutu tenaga didik, dan peningkatan kecakapan hidup (life skills).

4.3 Pembangunan ekonomi adalah suatau proses terencana dan berkelanjutan yang dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan pendapatan per kapita pendudukanya dalam jangka panjang.

4.4 Mensejahterakan kehidupan masyarakat.

4.5 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembangunan
1. Sumber Daya Manusia (SDM)
SDM merupakan faktor kunci dalam proses pembangunan, baik tidaknya perencanaan dan pengorganisasian proses pembangunan tergantung kepada kualitas manusia sebagai objek dan subjeknya. Negara-negara maju seperti Jerman dan Amerika dengan SDM yang berkualitas, sudah terbukti mengalami percepatan dalam proses pembangunan yang dilaksanakannya. SDM dibutuhkan untuk mengolah segala potensi SDA menjadi sesuatu yang memiliki nilai lebih tinggi.
Sumber daya manusia juga menentukan keberhasilan pembangunan nasional, baik secara kuantitas maupun kualitasnya. Jumlah penduduk yang besar merupakan pasar potensial untuk memasarkan hasil-hasil produksi, sementara kualitas penduduk menentukan seberapa besar produktivitas yang ada.

2. Sumber Daya Alam (SDA)
Sumber daya alam, yang meliputi tanah dan kekayaan alam seperti kesuburan tanah, keadaan iklim/cuaca, hasil hutan, tambang, dan hasil laut, sangat mempengaruhi pembangunan suatu negara, terutama dalam hal penyediaan bahan baku produksi. SDM yang berkualitas akan lebih berdayaguna ketika didukung oleh ketersediaan SDA yang memadai. Semakin banyak SDA, semakin besar peluang suatu Negara untuk lebih productive daripada Negara lainnya.

3. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan alat bagi sumber daya manusia untuk mengolah sumber daya alam secara productive. Semakin canggih IPTEK yang dimiliki suatu Negara, semakin besar peluang Negara tersebut untuk maju. Melalui pemanfaatan IPTEK manusia dapat menciptakan barang atau jasa dengan lebih cepat, mudah dan murah.

4. Sosial Budaya
Nilai-nilai sosial budaya sangat berpengaruh terhadap proses pembangunan, nilai-nilai tersebut dapat menjadi faktor pendorong dan dapat pula menjadi faktor penghambat. Contohnya budaya gotong royong yang dimiliki bangsa Indonesia atau budaya kerja keras yang dimiliki orang Jepang menjadi faktor pendukung proses pembangunan, sebaliknya budaya Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) menjadi faktor penghambat proses pembangunan.

5. Keadaan Politik
Sistem dan keadaan politik suatu Negara berpengaruh teradap keberlangsungan proses pembangunan. Negara sosialis dan Negara liberalis akan memperlakukan secara berbeda terhadap kebebasan individu dan pemanfaatan sumber daya alam yang dimilikinya, hal tersebut otomatis akan berpengaruh terhadap tingkat produktivitas masing-masing Negara. Keadaan politik yang tidak menentu karena banyak serangan teror atau adanya kudeta misanyalnya, hal itupun akan berdampak terhadap kelancaran proses pembangunan.

6. Sistem Pemerintahan
Pemerintahan dengan sistem sosialis dan liberalis kedua-duanya akan memberikan warna yang berbeda terhadap proses pembangunan. Dalam sistem sosialis, kerangka pembangunan dan pemanfaatan sumber daya direncanakan dan dikendalikan oleh pemerintah, sementara dalam liberalis peran masyarakat baik secara individu maupun kelompok lebih dikedepankan daripada pemerintah. Hal tersebut tentunya berdampak terhadap proses dan hasil pembangunan.
Pola desentralisasi atau otonomi daerah yang diberlakukan di Indonesia sejak tahun 1999 membrikan warna yang berbeda pula terhadap pembangunan bangsa. Dengan demikian, jelaslah bahwa pembangunan dipengaruhi juga oleh sistem pemerintahan.

4.6 Rendahnya mengelola SDA,Rendahnya penguasaan teknologi dan barang modal,Rendahnya kualitas tenaga kerja,Rendahnya anggaran pendidikan,Faktor budaya,Tingkat korupsi yang tinggi,Rendahnya daya beli masyarakat,pengangguran dan keterbatasan kesempatan kerja,kekurangan modal,dan masalah pemerataan pendapatan.

4.7 Indikator Keberhasilan Pembangunan
Untuk mengukur berhasil tidaknya pembangunan yang dilaksanakan oleh suatu bangsa, maka diperlukan sejumlah indikator yang mewakili kondisi objek suatu bangsa pasca dilakukannya proses pembangunan.

Secara umum, indikator keberhasilan pembangunan adalah sebagai berikut:
1. Peningkatan Pendapatan Per Kapita
Pendapatan Per Kapita adalah pendapatan rata-rata penduduk suatu Negara selama periode tertentu, biasanya satu tahun. Pendapatan per kapita menunjukkan tingkat kesejahteraan yang dicapai oleh penduduk suatu negara. Sehingga dapat dijadikan sebagai indikator keberhasilan pembangunan.

2. Peningkatan Produktivitas Per Kapita
Produktivitas Per Kapita adalah hasil produksi yang dihasilkan atas usaha dalam tiap jam kerja per tenaga kerja.

4.8 Pembangunan ekonomi akan meningkatkan kesejahteraan rakyat dan pendapatan nasional.

4.9 Namun, pembangunan ekonomi juga berdampak negatif bagi kelestarian alam, diantaranya dengan berkurangnya sumberdaya alam akibat eksploitasi berlebihan, pencemaran udara akibat polusi industri dan pembangunan infrastruktur perekonomian yang identik dengan perusakan alam.

4.10 Proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan Nasional.

4.11 Pembangunan ekonomi tak dapat lepas dari pertumbuhan ekonomi (economic growth); pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan ekonomi, dan sebaliknya, pertumbuhan ekonomi memperlancar proses pembangunan ekonomi.

4.12 Perbedaan antara keduanya adalah pertumbuhan ekonomi keberhasilannya lebih bersifat kuantitatif, yaitu adanya kenaikan dalam standar pendapatan dan tingkat output produksi yang dihasilkan, sedangkan pembangunan ekonomi lebih bersifat kualitatif, bukan hanya pertambahan produksi, tetapi juga terdapat perubahan-perubahan dalam struktur produksi dan alokasi input pada berbagai sektor perekonomian seperti dalam lembaga, pengetahuan, dan teknik.

4.13 * Kedua-duanya merupakan kecenderungan di bidang ekonomi.
* Pokok permasalahan akhir adalah besarnya pendapatan per kapita.
* Kedua-duanya menjadi tanggungjawab pemerintah dan memerlukan dukungan rakyat.
4.14 * Tingkat Pertumbuhan PDB (Produk Domestik Bruto)
* Tingkat Pertumbuhan PNB (Produk Nasional Bruto)Dalam praktek angka, PNB kurang lazim dipakai, yang lebih populer dipakai adalah PDB, karena angka PDB hanya melihat batas wilayah,terbatas pada negara yang bersangkutan.PDB perkapita dan pendapatan perkapita,Pendapatan per jam kerja,Usia harapan hidup,Membandingkan pendapatan nasional dari tahun ke tahun dan membandingkan tingkat konsumsi dari tahun ke tahun dan juga besarnya tingkat investasi dari tahun ke tahun.

4.15.1.Perombakan tatanan lama (Orde Baru) adalah mutlak, karena telah terbukti tatanan tersebut menghasilkan suatu rejim politik yang otoriter dan tidak populer. Institutionalisasi kekuasaan politik telah menjadi semakin elitis dan personal. Elitis oleh karena rekruitmen politik tidak mengindahkan aspirasi masyarakat umum. Pemilihan umum hanya menjadi alat melegitimasi kekuasaan yang ada. Personal oleh karena hampir semua keputusan terpenting tidak berada ditangan lembaga tertinggi negara dan atau tinggi negara, tetapi ditangan seorang penguasa. Suara yang terlalu kritis dibungkam: Pers dicabut ijin SIUPnya, mahasiswa, politisi, dan aktivis NGO dipenjara; pimpinan partai dan lembaga kemasyarakatan digoyang.

Setelah periode pertumbuhan dalam tiga dekade, dalam bidang ekonomi tatanan lama itu telah menghasilkan beberapa ekses seperti KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme). Tiga hal tersebut menghambat pertumbuhan struktur ekonomi yang mandiri dan effisien. Kelas ekonomi yang ada (khususnya cronies) menjadi tergantung pada fasilitas yang disediakan pemerintah. Kerentanan tersebut ditambah lagi dengan optimisme yang berlebihan terhadap hasil pembangunan ekonomi yang dicapai. Optimisme semu itu terwujud dengan dialirkannya pinjaman luar negeri jangka pendek (dalam bentuk dollar) pada pengusaha-pengusaha yang tidak effisien tersebut. Terjadinya krisis moneter international telah mengguncang nilai rupiah dan selanjutnya struktur ekonomi dalam negeri. Akibat dicabutnya subsidi pada komoditi pokok, harga sembako, listik, dan bensin melambung hampir tak terkendali. Rakyat kecewa, mahasiswa berontak.

4.15.2.Pada masa awal Orde Baru. Pembangunan ekonomi di Indonesia maju pesat. Mulai dari pendapatan perkapita, pertanian, pembangunan infrastruktur,dll. Saat permulaan Orde Baru program pemerintah berorientasi pada usaha penyelamatan ekonomi nasional terutama pada usaha mengendalikan tingkat inflasi, penyelamatan keuangan negara dan pengamanan kebutuhan pokok rakyat. Tindakan pemerintah ini dilakukan karena adanya kenaikan harga pada awal tahun 1966 yang menunjukkan tingkat inflasi kurang lebih 650 % setahun. Hal itu menjadi penyebab kurang lancarnya program pembangunan yang telah direncanakan pemerintah.

4.15.3.1Berkat keputusan pemerintahan Habibie (Mei 1998 - Agustus 2001) untuk mendesentralisasikan wewenang pada pemerintah daerah pada tahun 2001, bagian besar dari belanja pemerintah yang meningkat disalurkan melalui pemerintah daerah. Hasilnya pemerintah propinsi dan kabupaten di Indonesia sekarang membelanjakan 37 persen dari total dana publik, yang mencerminkan tingkat desentralisasi fiskal yang bahkan lebih tinggi daripada rata-rata OECD.
Dengan tingkat desentralisasi di Indonesia saat ini dan ruang fiskal yang kini tersedia, pemerintah Indonesia mempunyai kesempatan unik untuk memperbaiki pelayanan publiknya yang terabaikan. Jika dikelola dengan hati-hati, hal tersebut memungkinkan daerah-daerah tertinggal di bagian timur Indonesia untuk mengejar daerah-daerah lain di Indonesia yang lebih maju dalam hal indikator sosial. Hal ini juga memungkinkan masyarakat Indonesia untuk fokus ke generasi berikutnya dalam melakukan perubahan, seperti meningkatkan kualitas layanan publik dan penyediaan infrastruktur seperti yang ditargetkan. Karena itu, alokasi dana publik yang tepat dan pengelolaan yang hati-hati dari dana tersebut pada saat mereka dialokasikan telah menjadi isu utama untuk belanja publik di Indonesia kedepannya.
Sebagai contoh, sementara anggaran pendidikan telah mencapai 17.2 persen dari total belanja publik- mendapatkan alokasi tertinggi dibandingkan sektor lain dan mengambil sekitar 3.9 persen dari PDB pada tahun 2006, dibandingkan dengan hanya 2.0 persen dari PDB pada tahun 2001 - sebaliknya total belanja kesehatan publik masih dibawah 1.0 persen dari PDB. Sementara itu, investasi infrastruktur publik masih belum sepenuhnya pulih dari titik terendah pasca krisis dan masih pada tingkat 3.4 persen dari PDB. Satu bidang lain yang menjadi perhatian saat ini adalah tingkat pengeluaran untuk administrasi yang luar biasa tinggi. Mencapai sebesar 15 persen pada tahun 2006 menunjukkan suatu penghamburan yang signifikan atas sumber daya publik.
Paradigma Pembangunan Ekonomi Indonesia antara MDGs dan Visi Indonesia 2030, Millenium Development Goals atau disingkat MDG's adalah sebuah inisiatif pembangunan yang dibentuk pada tahun 2000, oleh perwakilan-perwakilan dari 189 negara dengan menandantangani deklarasi yang disebut sebagai Millennium Declaration. Millennium Declaration ini mengandung 8 poin yang harus dicapai sebelum tahun 2015.
Delapan poin ini tergabung dalam tujuan yang dinamakan Millennium Development Goals (MDGs). Sebutan bahasa Indonesianya adalah Tujuan Pembangunan Milenium. 189 negara yang hadir dan menandatangani deklarasi Milenium itu ngga cuman negara-negara kaya, tapi juga negara-negara dari belahan selatan dunia, yang termasuk dalam jajaran negara miskin dan berkembang.

4.15.3.2 Indonesia memiliki ekonomi berbasis-pasar di mana pemerintah memainkan peranan penting. Pemerintah memiliki lebih dari 164 BUMN dan menetapkan harga beberapa barang pokok, termasuk bahan bakar, beras, dan listrik. Setelah krisis finansial Asia yang dimulai pada pertengahan 1997, pemerintah menjaga banyak porsi dari aset sektor swasta melalui pengambilalihan pinjaman bank tak berjalan dan asset perusahaan melalui proses penstrukturan hutang.

4.15.3.3 Kepemimpinan Presiden Megawati Soekarnoputri didampingi oleh Hamzah Haz yang terpilih sebagai voting (pemungutan suara). Pada masa pemerintahan Presiden Megawati ada kemajuan dari luar maupun dari dalam negeri. Akan tetapi dengan adanya kesulitan ekonomi sejak tahun 1997, pada masa pemerintahan ini belum bisa memulihkan keadaan seperti sebelum krisis ekonomi. Masa pemerintahan Presiden Megawati berakhir sampai diselenggarakannya Pemilihan Umum tahun 2004.

4.15.3.4 Pertumbuhan ekonomi 7 persen atau lebih itu sudah tercapai. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Meskipun pertumbuhan itu harus diikuti dengan pemerataan dan berkeadilan.

4.16 Utang luar negeri juga membuat pemerintah tidak serius mengumpulkan pendapatan dari dalam negeri. Beberapa kekurangan yang terjadi di dalam penyusunan RAPBN dianggap oleh pemerintah dapat ditutup dari perolehan pinjaman luar negeri.

Dampak utang luar negeri (LN) pemerintah dalam pertumbuhan ekonomi banyak dipertanyakan orang. Beberapa pengalaman dan bukti empiris juga telah menunjukkan bahwa sejumlah negara yang memanfaatkan pinjaman luar negeri untuk melaksanakan pembangunannya dapat berhasil dengan baik. Dalam berbagai model analisis regresi, jarang ditemukan dampak positif utang luar negeri terhadap pertumbuhan ekonomi. Bahkan dengan model tertentu, terlihat bahwa utang luar negeri justru berdampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi.

4.17 Mudah-mudahan dengan adanya pembangunan ekonomi semua cita-cita Bagsa dan Negara dapat tercapai sehingga semua kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi guna mencapai kesejahteraan masyarakat itu sendiri.Dan dengan adanya pertumbuhan ekonomi akan mempermudah untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut karena pertumbuhan ekonomi mendorong pembangunan ekonomi.

Senin, 02 November 2009

1) Wasting the time can explode your future.
Membuang waktu mu untuk melakukan hal yang tidak berguna dapat
menghancurkan masa depanmu.
The Seven Habits of Highly Effective Teens

2) Sebagian masa depan kamu tergantung pada dengan siapa kamu bergaul.
The Seven Habits of Highly Effective Teens

3) A Friend in need, is a friend indeed.
Kawan dalam kesusahan adalah kawan sejati
My LIA English Lesson book.

4) Semakin baik kamu menata diri,
semakin banyak yang akan kamu kemas ke dalam hidup.
The Seven Habits of Highly Effective Teens

5) Bergiat ketika kamu sedang malas, adalah ujian sejati terhadap karaktermu.
The Seven Habits of Highly Effective Teens

6) Jangan engkau katakan setiap apa yang engkau ketahui,
tapi ketahuilah setiap apa yang engkau katakan.
Hadist

7) WAKTU ADALAH UANG ! !
Bukan semata-mata tentang uang, pengertiannya adalah waktu itu sangat berharga. Salah satu hal yang tidak dapat di daur ulang adalah waktu yang telah terbuang.
Jadi pastikanlah kamu menggunakan setiap waktumu dengan baik.
The Seven Habits of Highly Effective Teens

8.) Belajar bukanlah suatu kewajiban, tapi belajar adalah suatu kebutuhan.
The Seven Habits of Highly Effective Teens

9) i think. therefore i am.
Saya berfikir. Oleh karena itulah saya ada.
Albert Einstein

10) Sederhana dalam sikap, kaya dalam karya.
SO7

11) Sahabat adalah hartaku yang paling berharga.
Taufan Prakoso 2003
update march 2006 : “Hahaha.. dan ternyata aku salah, sama seperti cinta sejati, ternyata sahabat sejati itu tak pernah ada”. :(

12) Cinta seorang ibu berada tepat di bawah cinta Tuhan kepada kita.
“Ibu tidak pernah lelah untuk menyayangi dan mengasihi kita. Cinta nya lebih mulia daripada cinta seseorang dimanapun di dunia ini.”
Hahahaii.. I’m sorry Mom! I never meant to hurt you! I never meant to make you cry.
Taufan Prakoso

13) Jangan pernah perlihatkan kesedihan kita di depan umum,
karena itu tak akan pernah berguna.
The Seven Habits of Highly Effective Teens

14) Mengalah dan menurut dalam segala hal dapat menghilangkan jati diri.
The Seven Habits of Highly Effective Teens

15) Jangan bersedih jika kamu tidak di hargai,
tapi bersedihlah jika kamu tidak berharga lagi.
The Seven Habits of Highly Effective Teens

16) Gagalnya cinta bukanlah gagalnya hidup.
Bahkan banyak orang yg berhasil karena ditempa kekecewaan yg sangat mendalam.
Saya pernah menerima SMS seperti ini.. :(

17) Rasa hormat tidak selalu membawa persahabatan,
tapi persahabatan tidak mungkin ada tanpa rasa hormat.
The Seven Habits of Highly Effective Teens

18) Jangan pernah menyerah untuk sesuatu yang tulus.
Taufan Prakoso 2004
update 10 november 2007 : “Upps.. itu salah. Kita harus tau kapan kita harus menyerah. Keperkasaanmu hanya akan menghancurkan dirimu sendiri.
Menyerah bukan berarti kalah.
Sekali lagi kamu bukan kalah, tapi kamu hanya sedang belajar.
Saat kamu merasa harus berhenti, maka berhentilah. Letakkan tangguhmu, Rebahkan badanmu. Dan berpikirlah untuk mencari peluang lainnya.

19) Gagal dalam sebuah pertempuran akan lebih ksatria,
daripada gagal sebelum sempat menarik pedang.
Julius Caesar

20) Dont wait until tomorrow what we can to do now.
Jangan menunggu besok apa yg bisa kita kerjakan hari ini.
The Seven Habits of Highly Effective Teens

21) Hidup tanpa beribadah..
Seperti berlayar tanpa arah.
Seperti berlabuh tanpa pijakan.
Sungguh sangat menyedihkan.
The Seven Habits of Highly Effective Teens

22) Tidak ada satupun sifat yang diberikan Tuhan kepada kita,
yang tidak pernah berguna ! ! !
The Seven Habits of Highly Effective Teens

23) Gagal dalam kemuliaan adalah lebih baik,
daripada menang dalam kehinaan dan kecurangan.
Lord Efebry

24) Tanda akal seseorang itu adalah pekerjaannya,
dan tanda ilmu seseorang itu adalah perkataannya.
Imam Gozhali

25) Masalah yg paling malang dan berbahaya dalam setiap situasi bagi seseorang ialah..
apabila ia tidak tahu apa yang harus ia perbuat.
Napoleon Bonaparte

26) LivE wiTHouT FRonTiers is A LivE WitHout BRAIN.
Hidup tanpa batas adalah hidup tanpa otak.
Untitled

27) Ilmu adalah senjataku
Sabar adalah pakaianku
dan Shalat adalah pelipir laraku.
Hadist

28) Berpikirlah 100 kali untuk melakukan suatu hal yg benar benar BODOH !!
The Seven Habits of Highly Effective Teens

29) You Never Change If You Never Try..
do it your own way by your self.
Dont give up and be a weak until we die.
Try to the best things what you got.
BECAUSE YOU ARE NOT A LOOSER !!
Untitled

30) Apapun yang bisa di bayangkan pikiran manusia, serta di yakini dan diusahakannya.. PASTI AKAN TERCAPAI ! ! !
The Seven Habits of Highly Effective Teens

31) U’ll never know how high you can fly,
unless you scratch out your wings.
Book note

32) Orang sukses memiliki kebiasaan melakukan hal yang tidak suka dilakukan oleh orang malas.
Orang sukses itu sendiri sebenarnya juga tidak suka melakukannya,
tapi ketidaksukaan mereka di taklukkan oleh kekuatan tujuan mereka.
The Seven Habits of Highly Effective Teens

33) BERLATIHLAH SAMPAI MELAMPAUI BATAS DIRI KEMAMPUANMU !!
The Seven Habits of Highly Effective Teens

34) Ketika kamu gembira, kegembiraanmu tidak melampaui hakmu.
Ketika kamu berkuasa, kamu tidak mengambil sesuatu yang bukan hakmu.
” itulah adab orang beriman ”
At Tabarani

35) Dont let it build up until you blow up !!
“Jangan membiarkan masalah bertumpuk sampai akhirnya kamu enggak bisa menyelesaikannya”
The Seven Habits of Highly Effective Teens

36) AMBITION WITHOUT SCIENCE LIKE A SHIP IN THE DRY OCEAN !!
” Ambisi tanpa pengetahuan yang cukup layaknya kapal di lautan yang kering”.
The Seven Habits of Highly Effective Teens

37) Keberuntungan tidak pernah memberi,
Namun ia hanya meminjami.
Adrian Broody Actor of “The Pianist”

38) HARI ini ADALAH hari ESOK.. yang KITA cemaskan KEMARIN.
The Seven Habits of Highly Effective Teens

39) Kegembiraan untuk seluruh keluarga itu sebenarnya tidak pernah ada.
Jerry Sienfield

40) Berharaplah untuk sesuatu yang kau inginkan,
Bekerjalah untuk sesutu yang kau butuhkan !!
The Seven Habits of Highly Effective Teens

41) Saat kamu mulai merasa kesepian,
saat itulah kamu akan memulai hidup..
The Seven Habits of Highly Effective Teens

42) Salah satu ciri orang yang patut mendapatkan penghormatan terbesar adalah..
orang yang sanggup menerima pahitnya “kenyataan hidup”.
The Seven Habits of Highly Effective Teens 21 Okt 2004

43) Love not how to listen, but how to understand..
not what you see, but what you feel..
not how you to forget, but how you to forgive..
The Seven Habits of Highly Effective Teens 2 Nov 2004

44) MAN PROPOSE BUT GOD DISPOSES.
Manusia membuat rencana tapi Tuhan yang menentukan.
The Seven Habits of Highly Effective Teens

45) PERILAKU YANG BAIK ITU , ADA DI ATAS ILMU . . . .
Hadist

46) Orang kuat membicarakan ide.
Orang lemah membicarakan orang.
The Seven Habits of Highly Effective Teens

47) Keberhasilan kita di masa depan lebih penting,
daripada kepedihan kita di masa lalu.
Taufan Prakoso 10 April 2004

48) Tidak ada satupun di dunia ini,
yang bisa di dapat dengan mudah.
Kerja keras dan doa adalah cara untuk mempermudahnya.
The Seven Habits of Highly Effective Teens

49) Dalam hidup, ada hal yang datang dengan sendirinya,
dan ada hal yang harus diperjuangkan dahulu untuk mendapatkannya.
The Seven Habits of Highly Effective Teens 9 juni 2004

50) SCIENCE WITHOUT RELIGION IS LAME.
RELIGION WITHOUT SCIENCE IS BLIND.
Pengetahuan tanpa agama adalah lumpuh.
Agama tanpa pengetahuan adalah buta.
Albert Eistein

51) Apakah saya gagal atau sukses bukanlah hasil perbuatan orang lain.
Sayalah yang menjadi pendorong diri saya sendiri.
EMINEM

52) Keindahan Alam Pada Pemandangannya.
Keindahan Manusia Pada Hati Nuraninya.
My hi-school teacher

53) Jadikanlah hidupmu luar biasa & tinggalkan warisan abadi.
Hidupmu adalah suatu misi, bukannya suatu karir.
Karir adalah profesi.. sedangkan misi adalah tujuan.
Karir menanyakan,
“Untungnya apa sih buat saya ?”.
Misi menanyakan,
“Bagaimana caranya agar saya dpt membuat perbedaaan yang lebih baik ?”.
The Seven Habits of Highly Effective Teens

54) Semakin besar kemampuan yang kita dapat..
semakin besar pula kewajiban yang harus kita pikul.
Movie : Spiderman 25 Agustus 2002

55) CAEFULL WHERE YOU STAND.
GOD PUT A BEAUTIFUL SMILE IN YOUR FACE. Keep it !!
ALWAYS TRYING TO MAKE THE BEST OF WHAT WE HAD in any circumstances.
I wanna life & never be cruel. I wanna life and be good to you.
COLDPLAY

56) NO GOD NO GLORY.
KeeP yoUr FaiTh oN GoD.
ThiNk PossiTive and ReFLectioNs YOuR FuTuRe..
Untitled – Cartoon

57) STOP CRYING YOUR HEART OUT.
OASIS

58) Since Love And fear cannot exist together,
if we must choose between them, it’s more safer feared than loved.
Sejak dahulu rasa cinta dan rasa takut tak bisa ada bersama sama, jika kita harus memilih diantaranya, maka akan lebih aman merasa di takuti daripada di cintai.
Book : Studia / The Good Father

59) FRiENdsHip DonT cost A Thing !!
Persahabatan tidak akan pernah mengharapkan apapun !!
Taufan Prakoso

60) Kesenangan dan kebahagiaan berjalan dengan sangat cepat.
1 Detik yang lalu mungkin kamu merasa bahagia,
namun 1 detik kemudian kamu bisa saja merasa sangat kecewa dan sedih.
Movie : LUPUS

61) Dalam film film..
orang “melihatmu” seperti saat kau mengendarai mobil tercanggihmu.
Namun dalam kehidupan nyata..
orang “melihatmu” dari kau apa adanya.

KATA-KATA BIJAK

Jauhilah dengki, karena dengki memakan amal kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar.
Nabi Muhammad SAW

Yang terbaik di antara kalian adalah mereka yang berakhlak paling mulia.
Nabi Muhammad SAW

Raihlah ilmu, dan untuk meraih ilmu belajarlah untuk tenang dan sabar.
Khalifah ‘Umar

Setiap orang di dunia ini adalah seorang tamu, dan uangnya adalah pinjaman. Tamu itu pastilah akan pergi, cepat atau lambat, dan pinjaman itu haruslah dikembalikan.
Ibnu Mas’ud

Ketahuilah bahwa sabar, jika dipandang dalam permasalahan seseorang adalah ibarat kepala dari suatu tubuh. Jika kepalanya hilang maka keseluruhan tubuh itu akan membusuk. Sama halnya, jika kesabaran hilang, maka seluruh permasalahan akan rusak.
Khalifah ‘Ali

Niat adalah ukuran dalam menilai benarnya suatu perbuatan, oleh karenanya, ketika niatnya benar, maka perbuatan itu benar, dan jika niatnya buruk, maka perbuatan itu buruk.
Imam An Nawawi

Aku mengamati semua sahabat, dan tidak menemukan sahabat yang lebih baik daripada menjaga lidah. Saya memikirkan tentang semua pakaian, tetapi tidak menemukan pakaian yang lebih baik daripada takwa. Aku merenungkan tentang segala jenis amal baik, namun tidak mendapatkan yang lebih baik daripada memberi nasihat baik. Aku mencari segala bentuk rezki, tapi tidak menemukan rezki yang lebih baik daripada sabar.
Khalifah ‘Umar

Pengetahuan tidaklah cukup; kita harus mengamalkannya. Niat tidaklah cukup; kita harus melakukannya.
Johann Wolfgang von Goethe

Pencegahan lebih baik daripada pengobatan.
Johann Wolfgang von Goethe

Kearifan ditemukan hanya dalam kebenaran.
Johann Wolfgang von Goethe

Ilmu pengetahuan tanpa agama adalah pincang.
Einstein

Perdamaian tidak dapat dijaga dengan kekuatan. Hal itu hanya dapat diraih dengan pengertian.
Einstein

Agama sejati adalah hidup yang sesungguhnya; hidup dengan seluruh jiwa seseorang, dengan seluruh kebaikan dan kebajikan seseorang.
Einstein

Dua hal yang membangkitkan ketakjuban saya – langit bertaburkan bintang di atas dan alam semesta yang penuh hikmah di dalamnya.
Einstein

Apa yang saya saksikan di Alam adalah sebuah tatanan agung yang tidak dapat kita pahami dengan sangat tidak menyeluruh, dan hal itu sudah semestinya menjadikan seseorang yang senantiasa berpikir dilingkupi perasaan “rendah hati.”
Einstein

Sungguh sedikit mereka yang melihat dengan mata mereka sendiri dan merasakan dengan hati mereka sendiri.
Einstein

Berusahalah untuk tidak menjadi manusia yang berhasil tapi berusahalah menjadi manusia yang berguna.
Einstein

Tidak semua yang dapat menghitung dapat dihitung, dan tidak semua yang dapat dihitung dapat menghitung.
Einstein

KATA – KATA BIJAK tentang CINTA

Cinta tidak pernah meminta, ia sentiasa memberi, cinta membawa penderitaan, tetapi tidak pernah berdendam, tak pernah membalas dendam. Di mana ada cinta di situ ada kehidupan; manakala kebencian membawa kepada kemusnahan.~ Mahatma Ghandi

Tuhan memberi kita dua kaki untuk berjalan, dua tangan untuk memegang, dua telinga untuk mendengar dan dua mata untuk melihat. Tetapi mengapa Tuhan hanya menganugerahkan sekeping hati pada kita? Karena Tuhan telah memberikan sekeping lagi hati pada seseorang untuk kita mencarinya. Itulah namanya Cinta.

Ada 2 titis air mata mengalir di sebuah sungai. Satu titis air mata tu menyapa air mata yg satu lagi,” Saya air mata seorang gadis yang mencintai seorang lelaki tetapi telah kehilangannya. Siapa kamu pula?”. Jawab titis air mata kedua tu,” Saya air mata seorang lelaki yang menyesal membiarkan seorang gadis yang mencintai saya berlalu begitu sahaja.”

Cinta sejati adalah ketika dia mencintai orang lain, dan kamu masih mampu tersenyum, sambil berkata: aku turut bahagia untukmu.

Jika kita mencintai seseorang, kita akan sentiasa mendoakannya walaupun dia tidak berada disisi kita.

Jangan sesekali mengucapkan selamat tinggal jika kamu masih mau mencoba. Jangan sesekali menyerah jika kamu masih merasa sanggup. Jangan sesekali mengatakan kamu tidak mencintainya lagi jika kamu masih tidak dapat melupakannya.

Perasaan cinta itu dimulai dari mata, sedangkan rasa suka dimulai dari telinga. Jadi jika kamu mahu berhenti menyukai seseorang, cukup dengan menutup telinga. Tapi apabila kamu Coba menutup matamu dari orang yang kamu cintai, cinta itu berubah menjadi titisan air mata dan terus tinggal dihatimu dalam jarak waktu yang cukup lama.

Cinta datang kepada orang yang masih mempunyai harapan walaupun mereka telah dikecewakan. Kepada mereka yang masih percaya, walaupun mereka telah dikhianati. Kepada mereka yang masih ingin mencintai, walaupun mereka telah disakiti sebelumnya dan kepada mereka yang mempunyai keberanian dan keyakinan untuk membangunkan kembali kepercayaan.

Jangan simpan kata-kata cinta pada orang yang tersayang sehingga dia meninggal dunia , lantaran akhirnya kamu terpaksa catatkan kata-kata cinta itu pada pusaranya . Sebaliknya ucapkan kata-kata cinta yang tersimpan dibenakmu itu sekarang selagi ada hayatnya.

Mungkin Tuhan menginginkan kita bertemu dan bercinta dengan orang yang salah sebelum bertemu dengan orang yang tepat, kita harus mengerti bagaimana berterima kasih atas kurniaan itu.

Cinta bukan mengajar kita lemah, tetapi membangkitkan kekuatan. Cinta bukan mengajar kita menghinakan diri, tetapi menghembuskan kegagahan. Cinta bukan melemahkan semangat, tetapi membangkitkan semangat -Hamka

Cinta dapat mengubah pahit menjadi manis, debu beralih emas, keruh menjadi bening, sakit menjadi sembuh, penjara menjadi telaga, derita menjadi nikmat, dan kemarahan menjadi rahmat.

Sungguh menyakitkan mencintai seseorang yang tidak mencintaimu, tetapi lebih menyakitkan adalah mencintai seseorang dan kamu tidak pernah memiliki keberanian untuk menyatakan cintamu kepadanya.

Hal yang menyedihkan dalam hidup adalah ketika kamu bertemu seseorang yang sangat berarti bagimu. Hanya untuk menemukan bahawa pada akhirnya menjadi tidak bererti dan kamu harus membiarkannya pergi.

Kamu tahu bahwa kamu sangat merindukan seseorang, ketika kamu memikirkannya hatimu hancur berkeping.
Dan hanya dengan mendengar kata “Hai” darinya, dapat menyatukan kembali kepingan hati tersebut.

Tuhan ciptakan 100 bahagian kasih sayang. 99 disimpan disisinya dan hanya 1 bahagian diturunkan ke dunia. Dengan kasih sayang yang satu bahagian itulah, makhluk saling berkasih sayang sehingga kuda mengangkat kakinya kerana takut anaknya terpijak.

Kadangkala kamu tidak menghargai orang yang mencintai kamu sepenuh hati, sehinggalah kamu kehilangannya. Pada saat itu, tiada guna sesalan karena perginya tanpa berpatah lagi.

Jangan mencintai seseorang seperti bunga, kerana bunga mati kala musim berganti. Cintailah mereka seperti sungai, kerana sungai mengalir selamanya.

Cinta mampu melunakkan besi, menghancurkan batu, membangkitkan yang mati dan meniupkan kehidupan padanya serta membuat budak menjadi pemimpin. Inilah dasyatnya cinta !

Permulaan cinta adalah membiarkan orang yang kamu cintai menjadi dirinya sendiri, dan tidak merubahnya menjadi gambaran yang kamu inginkan. Jika tidak, kamu hanya mencintai pantulan diri sendiri yang kamu temukan di dalam dirinya.

Cinta itu adalah perasaan yang mesti ada pada tiap-tiap diri manusia, ia laksana setitis embun yang turun dari langit,bersih dan suci. Cuma tanahnyalah yang berlain-lainan menerimanya. Jika ia jatuh ke tanah yang tandus,tumbuhlah oleh kerana embun itu kedurjanaan, kedustaan, penipu, langkah serong dan lain-lain perkara yang tercela. Tetapi jika ia jatuh kepada tanah yang subur,di sana akan tumbuh kesuciaan hati, keikhlasan, setia budi pekerti yang tinggi dan lain-lain perangai yang terpuji.~ Hamka

Kata-kata cinta yang lahir hanya sekadar di bibir dan bukannya di hati mampu melumatkan seluruh jiwa raga, manakala kata-kata cinta yang lahir dari hati yang ikhlas mampu untuk mengubati segala luka di hati orang yang mendengarnya.

Kamu tidak pernah tahu bila kamu akan jatuh cinta. namun apabila sampai saatnya itu, raihlah dengan kedua tanganmu,dan jangan biarkan dia pergi dengan sejuta rasa tanda tanya dihatinya

Cinta bukanlah kata murah dan lumrah dituturkan dari mulut ke mulut tetapi cinta adalah anugerah Tuhan yang indah dan suci jika manusia dapat menilai kesuciannya.

Bukan laut namanya jika airnya tidak berombak. Bukan cinta namanya jika perasaan tidak pernah terluka. Bukan kekasih namanya jika hatinya tidak pernah merindu dan cemburu.

Bercinta memang mudah. Untuk dicintai juga memang mudah. Tapi untuk dicintai oleh orang yang kita cintai itulah yang sukar diperoleh.

Satu-satunya cara agar kita memperolehi kasih sayang, ialah jangan menuntut agar kita dicintai, tetapi mulailah memberi kasih sayang kepada orang lain tanpa mengharapkan balasan. (Dale Carnagie

Sabtu, 31 Oktober 2009

PERBEDAAN ANTARA PEMBANGUNAN EKONOMI DENGAN PERTUMBUHAN EKONOMI
1.Definisi
*Pembangunan Ekonomi
Suatu proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan menghitungkan adanya pertambahan penduduk dan disertai dengan perubahan fundamental dalam struktur ekonomi suatu Negara.
*Pertumbuhan Ekonomi
Proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan Nasional.

2.Tujuan
*Pembangunan Ekonomi
Mensejahterakan masyarakat karena dengan pembangunan ekonomi dicapai perubahan yang terus menerus berupa kemajuan dan perbaikan menuju kearah yang ingin dicapai yaitu kesejahteraan masyarakat.
*Pertumbuhan Ekonomi
Memperlancar proses pembangunan ekonomi.

3.Fungsi
*Pembangunan Ekonomi
Untuk meningkatkan pendapatan perkapita masyarakat.
*Pertumbuhan Ekonomi
Untuk meningkatkan kenaikan PDB dan juga pertumbuhan masyarakat.

4.Sifat
*Pembangunan Ekonomi
Pembangunan ekonomi lebih bersifat kualitatif.
*Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi lebih bersifat kuantitatif.

5.Waktu
*Pembangunan Ekonomi
Total dari seluruh proses ekonomi.
*Pertumbuhan Ekonomi
Perkapita jangka waktu yang berkala.

6.Tempat
*Pembangunan Ekonomi
Disekitar wilayah pemerintahan.
*Pertumbuhan Ekonomi
Disekitar wilayah pemerintahan dan disekitar wilayah penghasil SDA (Sumber Daya Alam).

7.Alasan/Motivasi
*Pembangunan Ekonomi
Untuk meningkatkan pendapatan perkapita,Mengurangi tingkat pengangguran,dan mengurangi kesenjangan antara kaya dan miskin.
*Pertumbuhan Ekonomi
Untuk menekan kenaikan PDB,dan untuk menjalankan inovasi yang ditemukan agar efektifitas dan efisiensi produksi meningkat.

8.Subyek/Pelaku
*Pembangunan Ekonomi
Pemerintah sebagai pengelola hasil dana produksi.
*Pertumbuhan Ekonomi
Pengusaha sebagai penghasil barang produksi.

9.Obyek/Sasaran
*Pembangunan Ekonomi
Terpenuhinya semua kebutuhan masyarakat.
*Pertumbuhan Ekonomi
Mesejahterakan kehidupan masyarakat.

10.Faktor Pendukung
*Pembangunan Ekonomi
Kebudayaan masyarakat,teknologi,pemerintah,dukungan masyarakat,kondisi alam,kondisi perekonomian,dan investasi.
*Pertumbuhan Ekonomi
Sumber Daya Alam (SDA),Sumber Daya Manusia (SDM),Sumber Daya Modal,dan keahlian/kewirausahaan.

11.Faktor Penghambat
*Pembangunan Ekonomi
Rendahnya mengelola SDA,Rendahnya penguasaan teknologi dan barang modal,Rendahnya kualitas tenaga kerja,Rendahnya anggaran pendidikan,Faktor budaya,Tingkat korupsi yang tinggi,Rendahnya daya beli masyarakat,pengangguran dan keterbatasan kesempatan kerja,kekurangan modal,dan masalah pemerataan pendapatan.
*Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi tergolong tidak berkembang saat produktivitas,Penduduk menurun karena berkurangnya kapasitas produksi sehingga kemakmuran masyarakat dan frekuensi kegiatan ekonomi pun ikut menurun,Apabila tidak adanya keberhasilan dari pembangunan maka pertumbuhan ekonomi tidak akan berjalan dengan lancar,dan terbatasnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan faktor Sumber Daya Alam (SDA) yang kurang memadai.

12.Tolok Ukur/Kriteria Keberhasilan
*Pembangunan Ekonomi
Kenaikan pendapatan perkapita,Perbaikan dalam kesejahteraan masyarakat,Perubahan struktur ekonomi dan struktur masyarakat.
*Pertumbuhan Ekonomi
Produk Domestik Bruto (PDB),PDB perkapita dan pendapatan perkapita,Pendapatan per jam kerja,Usia harapan hidup,Membandingkan pendapatan nasional dari tahun ke tahun dan membandingkan tingkat konsumsi dari tahun ke tahun dan juga besarnya tingkat investasi dari tahun ke tahun.

13.Solusi yang ditawarkan
*Pembangunan Ekonomi
Meningkatkan pendidikan,Meningkatkan kemampuan untuk mengelola Sumber Daya Alam (SDA),dan memperluas lapangan kerja.
*Pertumbuhan Ekonomi
Memperbaiki sistem politik dan ekonomi,Meningkatkan hasil produksi,dan memperbesar tingkat investasi dari tahun ke tahun.

Sabtu, 24 Oktober 2009

Akibat konflik
Hasil dari sebuah konflik adalah sebagai berikut:

* Meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok (ingroup) yang mengalami konflik dengan kelompok lain.
* Keretakan hubungan antar kelompok yang bertikai.
* Perubahan kepribadian pada individu, Misalnya timbulnya rasa dendam, benci, saling curiga dll.
* Kerusakan harta benda dan Hilangnya jiwa manusia.
* Dominasi Bahkan penaklukan salah satu PIHAK yang Terlibat dalam konflik.

Para pakar teori telah mengklaim Bahwa PIHAK-PIHAK yang berkonflik dapat memghasilkan respon terhadap konflik menurut sebuah skema dua-dimensi; pengertian terhadap hasil tujuan kita dan pengertian terhadap hasil tujuan PIHAK lainnya. Skema ini akan menghasilkan hipotesa sebagai berikut:

* Pengertian yang tinggi untuk hasil kedua belah PIHAK akan menghasilkan Percobaan untuk mencari jalan keluar yang terbaik.

* Pengertian yang tinggi untuk hasil kita sendiri hanya akan menghasilkan Percobaan untuk "Memenangkan" konflik.

* Pengertian yang tinggi untuk hasil PIHAK lain hanya akan menghasilkan Percobaan yang Memberikan "kemenangan" konflik bagi PIHAK tersebut.

* Tiada pengertian untuk kedua belah PIHAK akan menghasilkan Percobaan untuk Menghindari konflik.

Jenis-jenis konflik
Menurut Dahrendorf, konflik dibedakan menjadi 4 macam:

* Konflik antara atau dalam Peran sosial (intrapribadi), Misalnya antara PERANAN-PERANAN dalam keluarga atau profesi (konflik Peran (peran))

* Konflik antara kelompok-kelompok sosial (antar keluarga, antar gank).

* Konflik kelompok terorganisir dan tidak terorganisir (polisi melawan massa).

* Konflik antar satuan nasional (kampanye, perang saudara)

* Konflik antar antar agama atau tidak

* Konflik antar politik.

Pandangan lain mengenai konflik
a.Perbedaan individu
Setiap manusia adalah individu yang unik.Artinya,setiap orang memiliki pendirian dan perasaan yg berbeda-beda satu dengan lainnya.Perbedaab pendirian dan perasaan akan sesuatu hal atau lingkungan dapat menjadi faktor penyebab konflik.Misalnya saja ada mahasiswa yg sedikit bicara tetapi ada pula mahasiswa yg banyak bicara dan cenderung membuat kegaduhan.
b.Perbedaan latar belakang kebudayaan
Ada individu yg di asuh dengan pola latihan kemandirian yg akan mendorong seseorang berani mengambil tindakan,bertanggung jawab,kritis tetapi sedikit individualis,begotu pula sebaliknya.
c.Perbedaan kepentingan
Manusia memiliki perasaan,pendirian,maupun latar belakang kebudayaan yg berbeda.Contohnya ketika kita pergi ke sutu pasar swalayan,banyak ibu,bapak,remaja,orang-orang dewasa,dll mereka menuju tempat yg sama dengan tujuan yg berbeda.Unjuk rasa buruh menuntut perbaikan upah merupakan salah satu konflik yg dilatarbelakangi perbedaan kepentingan antara kepentingan usaha dengan buruh.Konflik akibat perbedaan kepentingan ini dapat pula menyangkut bidang sosial,ekonomi,sosial dan budaya.
d.Perubahan-perubahan nilai yg cepat
Perubahan adalah sesuatu yg lazim dan wajar terjadi tetapi jika perubahan itu berlangsung cepat atau bahkan mendadak akan menyebabkan konflik sosial.
Konflik dikatakan positif apabila tidak bertentangan dengan pola-pola hubungan sosial di dalam struktur sosial tertentu
Situasi-situasi pemicu konflik
Konflik yg terjadi di antara individu dalam menjalankan interaksinya banyak di bahas dalam studi psikologi sosial. Ursula lehr (1980) mengemukakannya,yaitu:
- Konflik dengan orang tua sendiri
Konflik ini terjadi akibat situasi-situasi hidup bersama orang tua.Misalnya,harapan orang tua agar anaknya bisa patuh terhadapnya atau yg disesuaikan oleh mereka.Akan tetapi kebanyakan anak tidak dapat melakukan apa yang dikehendaki oleh orang tua.Karena bagi anak semata-mata untuk mencari pengalaman dan berusaha menemukan jati dirinya.
- Konflik dengan anak-anak sendiri
Konflik ini terjadi setelah orang tua mengetahui tingkah laku anak yang tidak cocok dengan keinginannya.Akibatnya,orang tua memberikan tanggapan yg berlebihan,misalnya menghukum,mengurangi hak-hak mereka.dll.
- Konflik dengan sanak keluarga
Pada masa kanak-kanak dan remaja timbul konflik,terutama dengan kakek,nenek,paman atau bibi yg ikut dalam proses pendidikan (sosialisasi) anak.Pada masa-masa berikutnya,dapat timbul konflik dengan keluarga,misalnya akibat pembagian warisan yang di anggap tidak adil.
- Konflik dengan orang lain
Konflik ini timbul dalam hubungan sosial dengan tetangga,teman sekerja,dan orang-orang lain.
- Konflik dengan suami atau dengan isteri
Pertentangan-pertentangan kecil mengenai persoalan hidup sehari-hari atau perselisihan dalam tujuan hidup dapat memicu terjadinya konflik.
- Konflik di sekolah
Contohnya yaitu,tidak dapat mengikuti pelajaran denga baik,tidak lulus ujian,persoalan hubungan antara guru dengan murid atau persoalan kedudukan di antara teman-teman dalam kelas.
- Konflik dalam pemilihan pekerjaan
Konflik ini disebabkan karena sifat pekerjaan sendiri,misalnya masalah keuangan,hubungan dengan teman-teman kerja,pekerjaan yang membosankan atau berat dan konflik yang berhubungan dengan waktu kerja mengakibatkan seseorang menjadi stress atau depresi.
- Konflik agama
Berhubungan dengan pertanyaan-pertanyaan mengenai hakikat dan tujuan hidup,aturan-aturan yang bertentangan dengan agama,pindah dari suatu agama ke agama lain,menikah dengan orang yg berbeda agama,dll.
- Konflik pribadi
Disebabkan karena tidak ada kemampuan untuk mengembangkan diri dan meluaskan hidup.
Segi positif dari suatu konflik:
^ Memperjelas aspek-aspek kehidupan yang belum jelas atau masih belum tuntas ditelaah,misalnya perbedaan pendapat dalam suatu diskusi biasanya bersifat positif sebab akan semakin memperjelas dan mempertaja kesimpulan yg diperoleh dari diskusi itu.
^ Merupakan jalan untuk mengurangi ketergantungan antar individu atau kelompok.
^ Dapat membantu menghidupkan kembali norma-norma lama dan menciptakan norma-norma baru.
^ Dapat berfungsi sebagai sarana untuk mencapai keseimbangan antara kekuatan-kekuatan dalam masyarakat.
Konflik dikatakan positif apabila tidak bertentangan dengan pola-pola hubungan sosial di dalam struktur sosial tertentu.Suatu konflik dapat membawa akibat yg positif atau tidak tergantung dari persoalan yg dipertentangkan dan juga dari struktur sosial di mana terjadi pertentangan yg menyangkut suatu tujuan,nilai atau kepentingan.Sepanjang konflik itu tidak bertentangan dengan pola-pola hubungan sosial di dalam struktur sosial tertentu,maka konflik itu bersifat positif.Dengan adanya konflik,memungkinkan adanya penyesuaian kembali norma-norma sosial dalam kelompok bersangkutan sesuai dengan kebutuhan individu.
Pada ruang lingkup yg lebih luas seperti masyarakat Indonesia yg memiliki keregaman etnik,budaya dan latar belakang konflik sering terjadi.Oleh sebab itu,dibutuhkan kesadaran dan kemampuan dalam mengelola perbedaan dan keragaman tersebut untuk menghasilkan sesuatu yg positif.Salah satu caranya adalah dengan cara menjaga keharmonisan dan saling menghargai perbedaan agar tetap terdapat integrasi sosial yang harmonis.Integrasi merupakan penyatuan atau mempersatukan hubungan anggota-anggota masyarakat yg di anggap harmonis.Dengan kita bisa menjaga keharmonisan tersebut.Maka,mental kita akan selalu sehat lahir dan batin terhindar dari berbagai macam konflik yang ada.

Faktor penyebab konflik
* Perbedaan individu, yang meliputi Perbedaan pendirian dan perasaan.

Setiap manusia adalah individu yang unik. Artinya, setiap orang memiliki pendirian dan perasaan yang Berbeda-beda satu dengan lainnya. Perbedaan pendirian dan perasaan akan sesuatu hal atau lingkungan yang nyata ini dapat menjadi faktor penyebab konflik sosial, sebab dalam menjalani hubungan sosial, seseorang tidak selalu sejalan dengan kelompoknya. Misalnya, Ketika berlangsung Pentas musik di lingkungan Pemukiman, tentu perasaan setiap warganya akan Berbeda-beda. Ada yang Merasa terganggu karena berisik, tetapi ada pula yang Merasa terhibur.

* Perbedaan latar belakang kebudayaan Sehingga Membentuk pribadi-pribadi yang berbeda.

Seseorang sedikit banyak akan terpengaruh dengan pola-pola pemikiran dan pendirian kelompoknya. Pemikiran dan pendirian yang Berbeda itu pada akhirnya akan menghasilkan Perbedaan individu yang dapat memicu konflik.

* Perbedaan Kepentingan antara individu atau kelompok.

Manusia memiliki perasaan, pendirian maupun latar belakang kebudayaan yang berbeda. Oleh sebab itu, dalam waktu yang Bersamaan, masing-masing orang atau kelompok memiliki Kepentingan yang Berbeda-beda. Kadang-kadang orang dapat Melakukan hal yang sama, tetapi untuk tujuan yang Berbeda-beda. Sebagai contoh, Misalnya Kepentingan Perbedaan dalam hal Pemanfaatan hutan. Para tokoh masyarakat menanggap hutan Sebagai kekayaan budaya yang menjadi bagian dari kebudayaan Sehingga mereka harus dijaga dan tidak boleh ditebang. Para petani menbang pohon-pohon karena Dianggap Sebagai Penghalang bagi mereka untuk membuat kebun atau ladang. Bagi para pengusaha kayu, pohon-pohon ditebang dan kayunya Kemudian diekspor guna mendapatkan uang dan Membuka pekerjaan. Sedangkan bagi pecinta lingkungan, hutan adalah bagian dari lingkungan Sehingga harus dilestarikan. Di sini jelas terlihat ada Perbedaan Kepentingan antara satu kelompok dengan kelompok lainnya Sehingga akan mendatangkan konflik sosial di masyarakat. Konflik akibat Kepentingan Perbedaan ini dapat pula menyangkut bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Begitu pula dapat terjadi antar kelompok atau antara kelompok dengan individu, Misalnya konflik antara kelompok buruh dengan pengusaha yang terjadi karena Perbedaan Kepentingan di antara keduanya. Para buruh menginginkan upah yang memadai, Sedangkan pengusaha menginginkan pendapatan yang besar untuk dinikmati sendiri dan memperbesar bidang serta volume usaha mereka.

* Perubahan-perubahan nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat.

Perubahan adalah sesuatu yang Lazim dan wajar terjadi, tetapi Jika perubahan itu berlangsung cepat atau mendadak Bahkan, perubahan tersebut dapat memicu terjadinya konflik sosial. Misalnya, pada masyarakat pedesaan yang mengalami proses industrialisasi yang mendadak akan Memunculkan konflik sosial sebab nilai-nilai lama pada masyarakat tradisional yang biasanya bercorak pertanian secara cepat berubah menjadi nilai-nilai masyarakat industri. Nilai-nilai yang berubah itu seperti nilai kegotongroyongan berganti menjadi nilai kontrak kerja dengan upah yang disesuaikan menurut jenis pekerjaannya. Hubungan kekerabatan bergeser menjadi hubungan Struktural yang disusun dalam organisasi formal perusahaan. Nilai-nilai kebersamaan berubah menjadi individualis dan nilai-nilai tentang Pemanfaatan waktu yang cenderung tidak ketat berubah menjadi pembagian waktu yang tegas seperti jadwal kerja dan istirahat dalam dunia industri. Perubahan-perubahan ini, Jika terjadi Seara cepat atau mendadak, akan membuat kegoncangan proses-proses sosial di masyarakat, bahkan akan terjadi Upaya penolakan terhadap semua bentuk perubahan karena kehiodupan Dianggap mengacaukan tatanan masyarakat yang telah ada.

Konflik pada umumnya merupakan suatu gejala sosial yang sering muncul dalam kehidupan bermasyarakat. Seperti masyarakat Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara dan Irian. Suatu konflik (pertentangan) ini timbul karena adanya persaingan, baik persaingan antara individu mapupun antara kelompok, selain itu konflik bisa juga muncul karena adanya perbedaan emosi atau perbedaan pendapat antar orang-orang dalam suatu interaksi sosial. Konflik atau pertentangan ini bisa juga terjadi pada keluarga (suami-istri dan anak), di sekolah (guru-kepala sekola atau bahkan siswa dengan siswa), di masyarakat (antar individu/kelompok/organisasi).

PENGERTIAN KONFLIK

1.Menurut Berstein (1965), konflik merupakan suatu pertentangan, perbedaan yang tidak dapat dicegah. Konflik mempunyai potensi yang memberikan pengaruh positif dan ada pula yang negatif di dalam interaksi manusia

2.Menurut Dr. Robert M.Z. Lawang, konflik itu adalah perjuangan untuk memperoleh nilai, status, kekuasaan, dimana tujuan dari mereka yang berkonflik, tidak hanya memperoleh keuntungan, tetapi juga untuk menundukkan saingannya. Contoh; suatu konflik kekerasan dengan kelompok luar, maka dalam masing-masing kelompok akan muncul solidaritas sosial yang kuat. Bangsa Indonesia memiliki rasa persatuan dan kesatuan yang kuat pada waktu perang kemerdekaan.

3.Menurut Drs. Ariyono Suyono, konflik adalah proses atau keadaan dimana dua pihak berusaha menggagalkan tercapainya tujuan masing-masing disebabkan adanya perbedaan pendapat, nilai-nilai ataupun tuntutan dari masing-masing pihak.

4.Dalam buku ”Sosiology” dari James W. Vander Zanden, konflik diartikan sebagai suatu pertentangan mengenai nilai atau tuntutan hak atas kekayaan, kekuasaan, status, atau wilayah tempat pihak yang saling berhadapan bertujuan untuk menetralkan, merugikan ataupun menyisihkan lawan mereka.

5.Menurut Soerjono Soekanto, konflik adalah suatu proses sosial dimana orang perorangan atau kelompok manusia berusaha memenuhi tujuannya dengan jalan menantang pihak lawan yang disertai ancaman dan atau kekerasan. Proses sosial yang terjadi di sini dimulai dari usaha mempertajam perbedaan di antara individu-individu atau kelompok-kelompok yang antara lain menyangkut ciri-ciri fisik, emosi, unsur-unsur kebudayaan, pola-pola prilaku, gagasan, pendapat serta kepentingan sehingga akhirnya terjadi pertikaian/pertentangan yang tujuannya adalah untuk mengalahkan pihak lawan dengan cara ancaman dan atau kekerasan. Ancaman kekerasan di sini merukan salah satu pilihan terakhir, sebab apabila pihak ”mereka” sebelumnya sudah bersedia menerima kekalahan dalam arti mau menerima tuntutan dari pihak ”kami” maka, ancaman kekerasan batal untuk dilaksanakan.

KONFLIK

Konflik adalah ketidakcocokan antara 2 orang atau lebih yang dapat menimbulkan pertikaian.

Sebab-sebab konflik:
1. Adanya perbedaan baik individu maupun kelompok
2. Terjadi apabila keinginan tidak sesuai dengan kenyataan
3. Adanya perbedaan perasaan dan pendirian di antara mereka
4. Adanya perbedaan kepentingan
5. Adanya perubahan sosual yang cepat dalam kehidupan masyarakat

Bentuk-bentuk konflik:
1. Konflik pribadi
2. Konflik antar pribadi
3. Konflik antar kelas sosial
4. Konflik antar ras sosial
5. Konflik antar partai
6. Konflik internasional

Akibat-akibat konflik:
1. Kuatnya solidaritas antar sesama dalam satu kelompok yang sedang mengalami konflik dengan kelompok lain
2. Hancurnya atau rusaknya harta benda
3. Terjadi perubahan kepribadian
4. Rusaknya atau hancurnya satu kesatuan yang terjadi pada satu kelompok

Senin, 19 Oktober 2009

MAN POWERSHIP

Tugas : 1
Kompetensi Dasar : Ketenagakerjaan dan Pembangunan Ekonomi
Kelas : XI Ilmu Sosial
HARTABUTA Tugas :
Lama Tugas : 2 minggu
Jenis Tugas : Individu
Kemasan Tugas : - Diketik pada Kertas Folio atau Kuarto 2 spasi
- Bercover standar
- Dijilid

  1. Sebutkan dan jelaskan tentang faktor pendukung Employment (N) ! Follow upnya ?
  2. Sebutkan dan jelaskan faktor penghambat Employment (N) ! Solusinya ?
  3. Sebutkan dan jelaskan dampak positif Employment (N) terhadap Subyek dan Obyek Perekonomian ! Follow Upnya ?
  4. Sebutkan dan jelaskan dampak negatif Employment (N) terhadap Subyek dan Obyek Perekonomian ! Solusinya ?
  5. Sebutkan dan jelaskan dampak positif Unemployment (UN) terhadap Subyek dan Obyek Perekonomian ! Follow Upnya ?
  6. Sebutkan dan jelaskan dampak negatif Unemployment (UN) terhadap Subyek dan Obyek Perekonomian ! Solusinya ?
(Sudah dikerjakan,dikumpulkan dan tercetak)

Sabtu, 10 Oktober 2009

Kapitalisme...

Sebuah aliran atau teori yang lebih mengedepankan akan adanya keberadaan modal sebagai alat untuk mengapresiakan diri. Keberadaaannya kini juga merambah bukan saja kepada bidang ekonomi namun juga hampir masuk dan berasimilasi dengan bidang lainnya.

Kapitalisme juga dapat menjadi suatu budaya di mana interaksi, komunikasi, plus kolaborasi berjalan dengan capital sebagai pusat orbit. Sesuatu bergerak atau tidak bergerak di seputar satu satu kata : KAPITAL. Kita berkompetisi untuk mengumpulkan, mengelola, dan menguasai kapital. Kita mengukur keberhasilan-keberhasilan kita dengan indikator-indikator kapitalisme. Kita berteman, bergaul dan saling membantu dengan motivasi-motivasi kapitalisme.

Hari ini, kapital ini bukan hanya seonggok keping emas, uang atau harta kekayaan. Dalam makna lebih luas, ada setidaknya 10 capital yang kita berkompetisi untuk meraihnya! Setidaknya ada 10 capital yang, somehow, yang kita jadikan bahan evaluasi, bagi aktivitas sehari-hari kita baik dalam belajar, sekolah, bekerja, berbisnis, ataupun berpolitik, dan bahkan dalam pergaulan kita sehari-hari.

Banyak pihak pihak yang mendukung diberlakukannya paham ini, karena diangap mampu untuk lebih meningkatkan produktifitas dan juga keefektifan serta efisiensi untuk lebih me-manusia-kan manusia secara umum. Namun tidak sedikit juga yang tidak menerima penerapan paham ini, bahkan melarang dan mengharamkan adanya paham ini untuk dilakukan karena dianggap tidak adil dan hanya dapat menimbulkan kesjahteraan didalam masyarakat.

Perdebatan terus bergulir bahkan juga memanas sehingga menimbulkan adanya pembagian kelompok antara kaum kapitalis yang menguasai modal dan kaum non-kapitalis,baik itu sosialis, komunis, dan lainnya yang secara jelas menolak keberadaan dari kapitalisme. Perbedaan yang timbul jelas karena kehidupan masyarakat yang kapitalis lebih baik daripada masyarakat non-kapitalis, mis; kehidupan masyarakat America secara ekonomi liberal dan kapitalis lebih baik daripada kehhidupan masyarakat di Rusia, yang cenderung lebih konservatif dan sosialis.

Memang tidak dapat dipungkiri kehidupan masyarakat yang menganut sistem kapitalis secara umum lebih baik, mis; USA, Singapura, UE, dll. Namun tidak sepenuhnya, walau mereka secara umum lebih baik, harus ditiru dalam segala hal. Beberapa budaya mereka tidak sesuai dengan kepribadian bangsa lainya. Budaya kaum kapitalis lebih condong kepada budaya barat yang memiliki banyak perbedaan dengan budaya timur. Kita bisa mengambil sedikit contoh dimana budaya barat lebih cenderung egoistik atau cuek dibandingkan dengan budaya timur yang lebih ramah dan kekeluargaan.

Budaya itu juga yang membuat paham ini terkadang sulit untuk diterapkan secara umum dalam kehidupan bermasyarakat. Kadang kala perbedaan itu banyak didiskusikan didalam panel kemasyarakatan kita. Isu-isu juga banyak timbul sebagai dampak begitu banyaknya persepsi yang hadir di dalam measyarakat mengenai hal tersebut.

Hal besar yang mungkin dapat kita lihat adalah bagaimana belakangan ini negara-negara yang menganut paham kapitalis cenderung untuk lebih lagi menguasai dunia. Mereka kemudian meluaskan sayap perekonomian mereka hingga hingga beribu mil atau malah hingga ujung dunia.

Dampak yang dihasilkan ialah adanya persaingan yang tidak seimbang antara negara kapitalis yang sudah maju dibanding negara non-kapitalis yang kehidupan perekonomiannya kurang kokoh. Selain itu dengan adanya “globalisasi”, yang kemungkinan besar akan terjadi ditahun yang akan datang, negara-negara tersebut bukan saja membawa sistem perkonomian mereka namun juga budaya mereka. Di kota-kota besar akan berdiri perusahaan multinasional yang kepemilikan sahamnya lebih besar dimiliki oleh kaum kapitalis dibandingkan oleh pengusaha dalam negeri. Toko-toko dengan brand terkenal yang selalu mengikuti trend luar negeri juga akan hadir sampai kepinggiran kota. Dari contoh diatas dapat kita lihat kapitalisme bukan saja akan berdampak secara luas dalam bidang perkonomian namun juga dalam bidang budaya secara khusus.

a. Defenisi dari Kapitalisme

Untuk membahas suatu permasalahan, ada baiknya kita terlebih dahulu mengetahui akar permasalahan tersebut. Untuk masalah kapitalisme, sebaiknya kita mengetahui lebih dahulu apa pengertian dari kapitalisme itu sendiri. Banyak pengertian yang diberikan atau diungkapkan para ahli mengenai kapitalisme. Defenisi dari kapitalisme itu antara lain;

Kapitalisme adalah sistem perekonomian yang menekankan peran kapital (modal), yakni kekayaan dalam segala jenisnya, termasuk barang-barang yang digunakan dalam produksi barang lainnya (Bagus, 1996). Ebenstein (1990) menyebut kapitalisme sebagai sistem sosial yang menyeluruh, lebih dari sekedar sistem perekonomian. Ia mengaitkan perkembangan kapitalisme sebagai bagian dari gerakan individualisme. Sedangkan Hayek (1978) memandang kapitalisme sebagai perwujudan liberalisme dalam ekonomi.

Menurut Ayn Rand (1970), kapitalisme adalah "a social system based on the recognition of individual rights, including property rights, in which all property is privately owned". (Suatu sistem sosial yang berbasiskan pada pengakuan atas hak-hak individu, termasuk hak milik di mana semua pemilikan adalah milik privat).

Heilbroner (1991) secara dinamis menyebut kapitalisme sebagai formasi sosial yang memiliki hakekat tertentu dan logika yang historis-unik. Logika formasi sosial yang dimaksud mengacu pada gerakan-gerakan dan perubahan-perubahan dalam proses-proses kehidupan dan konfigurasi-konfigurasi kelembagaan dari suatu masyarakat. Istilah "formasi sosial" yang diperkenalkan oleh Karl Marx ini juga dipakai oleh Jurgen Habermas. Dalam Legitimation Crisis (1988), Habermas menyebut kapitalisme sebagai salah satu empat formasi sosial (primitif, tradisional, kapitalisme, post- kapitalisme).

b. Sejarah kehadiran kapitalisme

Kapitalisme tentu tidak hadir dengansendirinya, selalu ada asal-muasal suatu perkara.Para ahli melalui pemaparannya mencoba untuk menjelaskan awal dari kehadiran kapitalisme itu sendiri. Robert E. Lerner dalam Western Civilization (1988) menyebutkan bahwa revolusi komersial dan industri pada dunia modern awal dipengaruhi oleh asumsi-asumsi kapitalisme dan merkantilisme. Direduksi kepada pengertian yang sederhana, kapitalisme adalah sebuah sistem produksi, distribusi, dan pertukaran di mana kekayaan yang terakumulasi diinvestasikan kembali oleh pemilik pribadi untuk memperoleh keuntungan. Kapitalisme adalah sebuah sistem yang didisain untuk mendorong ekspansi komersial melewati batas-batas lokal menuju skala nasional dan internasional. Pengusaha kapitalis mempelajari pola-pola perdagangan internasional, di mana pasar berada dan bagamana memanipulasi pasar untuk keuntungan mereka. Penjelasan Robert Learner ini paralel dengan tudingan Karl Marx bahwa imperialisme adalah kepanjangan tangan dari kapitalisme.

Sistem kapitalisme, menurut Ebenstein (1990), mulai berkembang di Inggris pada abad 18 M dan kemudian menyebar luas ke kawasan Eropa Barat laut dan Amerika Utara. Risalah terkenal Adam Smith, yaitu The Wealth of Nations (1776), diakui sebagai tonggak utama kapitalisme klasik yang mengekspresikan gagasan "laissez faire"1) dalam ekonomi. Bertentangan sekali dengan merkantilisme yaitu adanya intervensi pemerintah dalam urusan negara. Smith berpendapat bahwa jalan yang terbaik untuk memperoleh kemakmuran adalah dengan membiarkan individu-individu mengejar kepentingan-kepentingan mereka sendiri tanpa keterlibatan perusahaan-perusahaan negara (Robert Lerner, 1988).

Awal abad 20 kapitalisme harus menghadapi berbagai tekanan dan ketegangan yang tidak diperkirakan sebelumnya. Munculnya kerajaan-kerajaan industri yang cenderung menjadi birokratis uniform dan terjadinya konsentrasinya pemilikan saham oleh segelintir individu kapitalis memaksa pemerintah (Barat) mengintervensi mekanisme pasar melalui kebijakan-kebijakan seperti undang- undang anti-monopoli, sistem perpajakan, dan jaminan kesejahteraan. Fenomena intervensi negara terhadap sistem pasar dan meningkatnya tanggungjawab pemerintah dalam masalah kesejahteraan sosial dan ekonomi merupakan indikasi terjadinya transformasi kapitalisme. Transformasi ini, menurut Ebenstein, dilakukan agar kapitalisme dapat menyesuaikan diri dengan berbagai perubahan ekonomi dan sosial. Lahirlah konsep negara kemakmuran (welfare state) yang oleh Ebenstein disebut sebagai "perekonomian campuran" (mixed economy) yang mengkombinasikan inisiatif dan milik swasta dengan tanggungjawab negara untuk kemakmuran sosial.

Habermas memandang transformasi itu sebagai peralihan dari kapitalisme liberal kepada kapitalisme lanjut (late capitalism. organized capitalism, advanced capitalism). Dalam Legitimation Crisis (1988), Habermas menyebutkan bahwa state regulated capitalism (nama lain kapitalisme lanjut) mengacu kepada dua fenomena: (a) terjadinya proses konsentrasi ekonomi seperti korporasi- korporasi nasional dan internasional yang menciptakan struktur pasar oligopolistik, dan (b) intervensi negara dalam pasar. Untuk melegitimasi intervensi negara yang secara esensial kontradiktif dengan kapitalisme liberal, maka menurut Habermas, dilakukan repolitisasi massa, sebagai kebalikan dari depolitisasi massa dalam masyarakat kapitalis liberal. Upaya ini terwujud dalam sistem demokrasi formal.

Perkembangan kapitalisme semakin massif paska Revolusi Industri di Inggris. Mulai abad 17, menyebar ke seluruh Eropa termasuk Amerika Serikat. Kapitalisme berkembang semakin meluas seiring dengan berkembangnya paham Liberalisme di Eropa dan Amerika Serikat. Negara-negara tersebut lantas menjajah sejumlah benua lain seperti Afrika dan Asia. Kolonialisme Belanda pun masuk ke Indonesia dan pemerintahan Kolonial Belanda pada abad 18 mengadopsi dan menerapkan Kapitalisme awal di Indonesia yang sampai sekarang telah berkembang sedemikian rupa. Namun kapitalisme, tidak seperti retorika dan janji-janjinya, bukannya membawa peningkatan kesejahteraan bagi seluruh rakyat melainkan pemiskinan yang semakin massif di berbagai belahan dunia berkembang.

  1. Kelebihan Kapitalisme

Suatu paham tentu mempunyai nilai lebih sehingga dapat diterapkan oleh masyarakat secara umum. Namun unsur-unsur apakah yang dikandung kapitalisme sehingga ia saat ini tetap tangguh? Terdapat beberapa kekuatan yang memungkinkan kapitalisme masih bertahan hingga kini melalui berbagai kritikan tajam dan rintangan.

Pertama, daya adaptasi dan transformasi kapitalisme yang sangat tinggi, sehingga ia mampu menyerap dan memodifikasi setiap kritik dan rintangan untuk memperkuat eksistensinya. Sebagai contoh, bagaimana ancaman pemberontakan kaum buruh yang diramalkan Marx tidak terwujud, karena di satu sisi, kaum buruh mengalami pembekuan kesadaran kritis (reifikasi), dan di lain sisi, kelas borjuasi kapital melalui negara memberikan "kebaikan hati" kepada kaum buruh dengan konsep "welfare state". Pada gilirannya, kaum kapitalis memperoleh persetujuan (consent) untuk mendominasi masyarakat melalui apa yang disebut Gramsci sebagai hegemoni ekonomi, politik, budaya; atau seperti yang disebutkan Heilbroner bahwa rezim kapital memiliki kemampuan untuk memperoleh kepatuhan massa dengan memunculkan "patriotisme" ekonomik.

Kedua, berkaitan dengan yang pertama, tingginya kemampuan adaptasi kapitalisme dapat dilacak kepada waktu inheren pada hakekat kapitalisme, yaitu dorongan untuk berkuasa dan perwujudan diri melalui kekayaan. Atas dasar itulah diantaranya, maka Peter Berger dalam Revolusi Kapitalis (1990) berani bertaruh bahwa masa depan ekonomi dunia berada dalam genggaman kapitalisme.

Ketiga, kreativitas budaya kapitalisme dan kapasitasnya menyerap ide-ide serta toleransi terhadap berbagai pemikiran. Menurut Rand, kebebasan dan hak individu memberi ruang gerak manusia dalam berinovasi dan berkarya demi tercapainya keberlangsungan hidup dan kebahagiaan. Dengan dasar pemikiran ini, Bernard Murchland dalam Humanisme dan Kapitalisme (1992) dengan penuh keyakinan menaruh harapan bahwa kapitalisme demokratis adalah humanisme yang dapat menyelamatkan peradaban manusia di masa depan.

  1. Kelemahan Kapitalisme

Setiap hal tentu tidak hanya mempunyai kelebihan saja. Tidak ada gading yang tidak retak, oleh sebab itu kapitalisme juga mempunyai problematikanya sendiri sehingga kadang mengalami kendala untuk diterpakan. Mengacu kepada asumsi-asumsi dasar kapitalisme, klaim-klaim pendukung kapitalisme dan praktek kapitalisme, terdapat beberapa kelemahan mendasar kapitalisme, antara lain;

Pertama, pandangan epistemologinya yang positivistik mekanistik. Positivisme yang memisahkan fakta dan nilai, bahkan hanya terpaku pada apa yang disebut fenomena fakta dan mengabaikan nilai, terbukti sudah ketidakmampuannya menjelaskan perkembangan sains modern dan kritikan dari fenomenologi hermeneutik (human sciences). Pola pikir positivistik hanya satu dimensi, yaitu dialektika positif, yang pada gilirannya mereduksi kemampuan refleksi kritis manusia untuk menari makna-makna tersembunyi di balik fenomena-fenomena. Herbert Marcuse dalam One Dimensional Man (1991) berkata: "... Kapitalisme, yang didorng oleh teknologi, telah mengembang untuk mengisi semua ruang sosial kita; telah menjadi suatu semesta politis selain psikologis. Kekuasaan totalitarian ini mempertahankan hegemoninya dengan merampas fungsi kritisnya dari semua oposisi, yaitu kemampuannya berpikir negatif mengenai sistem, dan dengan memaksakan kebutuhan-kebutuhan palsu melalui iklan, kendali pasar, dan media. Maka, kebebasan itu sendiri menjadi alat dominasi, dan akal menyembunyikan sisi gelap irasionalitas..."

Kedua, berkaitan dengan yang pertama, asumsi antropologis yang dianut kapitalisme adalah pandangan reduksionis satu dimensi manusia yang berasal dari rasionalisme Aufklarung. Temuan alam bawa sadar psikoanalisis menunjukkan bahwa banyak perilaku manusia tidak didorong oleh kesadaran atau rasionalitas, melainkan oleh ketidaksadaran dan irasionalitas. Asumsi kapitalisme yang mengandaikan bahwa distribusi kekayaan akan terjadi dengan sendirinya bila masyarakat telah makmur (contoh: konsep trickle down effect) melupakan aspek irasionalitas manusia yang serakah dan keji. Dorongan yang tidak pernah puas menumpukkan kapital sebagai watak khas kapitalisme merupakan bentuk patologis megalomania dan narsisisme.

Ketiga, keserakahan mengakumulai kapital berakibat pada eksploitasi yang melampau batas terhadap alam dan sesama manusia, yang pada gilirannya masing-masing menimbulkan krisis ekonologis dan dehumanisasi. Habermas (1988) menyebutkan kapitalisme lanjut menimbulkan ketidakseimbangan ekologis, ketidakseimbangan antropologis (gangguan sistem personaliti), dan ketidakseimbangan internasional.

Keempat, problem moral. Bernard Murchland (1992), seorang pembela gigih kapitalisme, mengakui bahwa masalah yang paling serius yang dihadapi kapitalisme demokratis adalah pengikisan basis moral. Ia lalu menoleh ke negara-negara Timur yang kaya dengan komponen moral kultural. Atas dasar problem etis inilah, maka Mangunwijaya (1998) dengan lantang berkata: "... ternyatalah, bahwa sistem liberal kapitalis, biar sudah direvisi, diadaptasi baru dan diperlunak sekalipun, dibolak-balik diargumentasi dengan fasih ilmiah seribu kepala botak, ternyata hanya dapat berfungsi dengan tumbal-tumbal sekian milyar rakyat dina lemah miskin di seluruh duia, termasuk dan teristimewa Indonesia...."

Kelima, implikasi dari praktek mengkomoditikan segenap ide-ide dan kegiatan-kegiatan sosial budaya, maka terjadilah krisis makna yang pada gilirannya menimbulkan krisis motivasi. Habermas (1988) mengatakan bahwa pada tataran sistem politik, krisis motivasi ini menimbulkan krisis legitimasi, atau menurut istilah Heilbroner (1991) dengan krisis intervensi.

  1. Kebudayaan Masyarakat

Kebudayaan sebagai hasil karya, cipta dan rasa manusia dalam perjalanan sejarahnya dimulai dari yang paling sederhana, berkembang dan maju terus setahap demi setahap sampai pada yang kompleks dan modern seperti pada akhir abad ke XX sekarang ini. Kebudayaan yang bertambah maju secara akumulatif, mutunya semakin meningkat, sehingga didalamnya sering ditemui unsur- unsur kebidayaan yang statis disamping yang bersifat dinamis. Kebudayaan itu berpengaruh langsung pada kehidupan individu dan masyarakat dalam mewujudkan eksistensinya masing-masing. Pengaruh budaya dan agama secara bersama-sama membentuk system nilai yang mewarnai sikap mental dan membatasi tingkah laku individu dan kelompok.

Indonesia merupakan sebuah negara yang subur dimana hamparan sawah yang menghijau, sumber daya alam yang melimpah serta penduduk yang dikenal sangat ramah terhadap sesama dan orang asing. Mungkin kita masih ingat pada zaman dahulu dimana di dalam sebuah wilayah terdapat sekelompok penduduk yang hidup dengan baik dan saling membantu. Apabila ada masalah maka para penduduknya akan duduk bersama untuk mendiskusikan pemecahan tersebut. Nilai-nilai keluhuran budaya yang telah lama diturunkan sejak nenek moyang kita ada begitu terasa. Para penduduk giat bekerja dan para pemuda tidak diam dalam membangun negeri kita ini.

Mungkin itu bisa sekadar menjadi tapak tilas kita terhadap keadaan masa lalu yang mungkin kini hanya dapat kita temui didaerah terpencil di nusantara. Saat dimana nilai kekeluargaan begitu memegang peranan penting hampir dalam setiap aspek kehidupan masyarakat. Salah satu bukti adanya peran kekeluargaan dalam bentuk gotong royong ialah candi borobudur. Candi terbesar didunia dan merupakan salah satu keajaiban dunia. Sebuah bangunan yang dibuat secara gotong-royong oleh masyarakat setempat sehingga menghasilkan bangunan yang kokoh yang dapat bertahan hingga saat ini. Tolong menolong sesama penduduk adalah pemandangan wajar pada masa itu. Nilai-nilai adat dipegang dengan kuat yang disertai dengan adanya sanksi yang tegas yang diterapkan terhadap pelaku.

Nilai-nilai itulah yang dijadikan pedoman yang berlaku atau kadang menjadi dasar hukum yang berlaku di tempat tersebut. Nilai-nilai tersebut kemudian berkembang menjadi suatu budaya yang berlaku secara umum terhadap semua kalangan di tempat tersebut. Budaya yang telah mengakar dan menjiwai hampir seluruh bangsa indonesia, mungkin lebih terasa ketika zaman kemerdekaan dahulu. Seluruh bangsa, mulai dari tua-muda, besar-kecil, tanpa ada suatu pengecualian, bersama-sama bekerja untuk mendapatkan kemerdekaan walupun nyawa mereka sendiri yang menjadi taruhannya.

Sikap tersebut tumbuh secara pasti didalam setiap jiwa para pahlawan kita dahulu. Mungkin kita bisa mengutip motto para penjaga kerajaan di Prancis ”All for one and One for All” sehingga melahirkan suatu mental rasa kebersamaan diantara para pejuang kita. Mereka tidak memandang siapa yang maju berjuang bersama mereka karena yang mereka tahu ialah kemerdekaan itu merupakan milik bersama dan harus diperjuangkan bersama-sama oleh setiap komponen masyarakat secara luas.

Budaya sopan santun juga begitu kental didalam kehidupan kita, dimana adanya penghormatan kepada orang yang lebih tua, mungkin dengan adanya panggilan khusus, misalnya, abang, kakak, mas, dan sebagainya. Menjaga tutur bahasa yang santun, cara berperilaku, cara bergaul dana lainnya banyak ditanamkan kepada kita , yang walau menurut banyak anak muda sekarang dianggap uzur atau malah kampungan karena terlalu mengekang kebebasan mereka untuk berekspresi. Sabar dan juga toleransi yang tinggi kepada sesama kita, sikap peduli dan pengertian terhadap lingkungan sekitar kita juga telah lama dibiasakan oleh orangtua kita sejak kecil.

Banyak hal positif yang kita dapat didalam kehidupan kita yang sesuai dengan nilai-nilai luhur kebangsaan kita. Termasuk juga nilai-nilai konseptual agama yang berlaku menurut kepercayaan penduduk, untuk melakukan hal yang benar dan menjauhi segala perbuatan yang dilarang. Nilai-nilai sosial budaya kita tidak hanya berasal dari diri kita sendiri namun juga diperkaya oleh adat istiadat dan kepercayaan kita kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Hal-hal yang diatas mungkin oleh banyak orang dimasa kini beranggapan mustahil untuk terjadi, padahal hal itu dapat terwujud apabila semua pihak mau utnuk melakukannya. Penduduk zaman dahulu begitu percaya kepada raja mereka, sehingga apa yang dikatakan raja mereka akan mereka lakukan, karena mereka percaya raja tidak akan pernah menelantarkan rakyatnya menuju kesengsaraan. Sehingga pada dasarnya mereka akan melakukan apa yang seharusnya mereka lakukan dengan tidak melanggar hak atau kewajiban orang lain.

Keadaan inilah yang menjadikan bangsa Indonesia sebagai suatu bangsa yang begitu bersahaja, sederhana namun mempunyai daya tariknya sendiri, sehingga mampu membuat bangsa lain terpesona oleh keindahannya.

  1. Dampak Kapitalisme

Indonesia adalah negara dunia ketiga yang menyusun pola pembangunan nasionalnya bersamaan dengan perkembangan teori-teori pembangunan yang berlangsung di negara-negara maju. Pada sisi lain, Indonesia adalah juga warga dunia yang tak dapat menghindarkan diri dari pengaruh kapitalisme global. Karena itulah politik ekonomi yang dipakai di Indonesia diwarnai oleh struktur kapitalisme dunia, termasuk dalam pembangunan pertaniannya. Melalui analisis ekonomi politik pembangunan, dapat dijelaskan bagaimana Indonesia berada pada posisi pinggiran dalam sistem kapitalisme dunia. Hal ini karena Indonesia sangat menggantungkan diri pada pembangunan pertanian, setidaknya secara psikologis dan politik. Selain karena faktor makro struktural, lemahnya ekonomi ini disebabkan oleh karena sistem yang secara teknologi dan sumber daya manusia yang tidak kurang berkualitas.

Keadaan ini juga telah terjadi di dalam masyrakat. Banyak terjadi pergeseran nilai-nilai budaya yang baik secara langsung maupun tidak langsung berdampak kepada kelestarian budaya kita. Saat ini boleh dikatakan kita hampir memasuki era globalisa dimana masyarakatnya cenderung untuk lebih giat bekerja supaya memenuhi kebutuhannya.

Di kota-kota besar banyak berdiri perumahan, pusat perbelanjaan, pusat rekreasi dan lain sebagainya. Banyak kemudahan yang diberikan, namun kemudahan itu haruslah didapat dengan pengorbanan. Tidak mungkin seseorang dapat membeli sesuatu tanpa adanya uang. Oleh sebab itu masyarakat akan lebih lagi untuk mencapai penghasilan untuk memenuhi kebutuhannya tersebut. Budaya ini melahirkan budaya Konsumtif yang sebenarnya tidak sesuai dengan kepribadian bangsa kita. Masyarakat cenderung untuk menghabiskan uangnya hanya untuk bersenang-senang. Pemenuhan kebutuhan bukan saja menjadi keharusan bahkan menjadi lifestyle di hampir semua penduduk di kota besar.

Hal ini juga di dukung adanya sarana dan prasarana yang cukup memadai di kota tersebut. Lifestyle tersebut menciptakan manusia-manusia yang Hedonis dimana mereka cenderung untuk mengejar kesenangan duniawi daripada sorgawi. Gaya hidup bermewah-mewahan, tidak peduli dengan keadaan sekitar dan lain sebagainya sudah biasa terjadi dikota-kota besar, sebut saja Jakarta, dimana masyarakat yang heterogen dan selalu sibuk dengan aktifitasnya masing-masing menciptakan kaum egoistik dan cuek.

Sifat-sifat itulah yang juga terjadi dihampir semua kota besar yang menganut sistem kapitalisme. Seseorang hanya akan dianggap apabila ia mempunyai seseuatu yang lebih banyak daripada orang lain, misalnya kekayaan, mobil, uang, jabatan dan lainnya. Ini cukup membahayakan karena akan menciptakan generasi yang tidak perduli terhadap lingkungan dan sesamanya.

Jakarta bisa menjadi contoh dimana terjadi pergesaran budaya yang mungkin disebabkan gaya hidup kapitalis yang berkembang di kota ini. Kita bisa melihat masyarakat yang sibuk dengan pekerjaannya, cenderung unuk mengabaikan lingkungan sekitarnya, bahkan juga terlalu sibuk untuk mengurus keluarganya. Banyak keluarga yang broken home terjadi disini, dimana kejadian serupa juga banyak terjadi dikota besar di Amerika. Hal ini juga akan merembet kepada keharmonisan keluarga. Yang dicari hanyalah uang..uang...dan uang...sehingga mengabaikan keluarga mereka sendiri.

Gaya hidup yang hedonis juga masuk kedalam para pemuda sekarang. Mereka berlomba-lomba untuk bergaya seperti artis idola mereka, memakai pakaian bermerek yang sering diiklankan di tv atau juga banyak hadir di pusat-pusat perbelanjaan. Bagi mereka yang tidak mengikuti trend tersebut akan dikatakan kuno, ketingalan zaman atau engga gaul.

Kehidupan pemuda zaman sekarang juga penuh dengan intrik, yang kadang malah tidak sesuai dengan posisi mereka sebagai pemuda. Pemuda sekarang cenderung hedonis, lebih mengutamakan ”gaul” daripada berpikir untuk mebangun bangsa.

Keadaan ini cukup mengkhawatirkan mengingat pemuda adalah ujung tombak dari perjalanan suatu bangsa. Apa jadinya suatu bangsa yang pemudanya malah sibuk pcaran, bergaya, ikuti trend, pakai narkoba, dan kebiasaan jelek lainnya. Bisa jadi bangsa ini tinggal akan menunggu kehancurannya sendiri apabila tidak ada perubahan yang terjadi didalam masyarakat.

Para pemuda begitu bangga dikatakan sebagai ”anak nongkrong MTV yang gaul dan keren”. Coba tanyakan kepada para pemuda dikota besar, mana yang akan mereka pilih, membantu orang yang kebanjiran atau menonton konser artis di tv. Bisa jadi kebanyakan akan memilih pilihan kedua sebab pilihan yang pertama akan menyusahkan mereka.

Budaya ini bukan semata-mata terjadi di pemuda. Para orang tua juga terlihat bagaimana di kota besar , mungkin karena terlalu banyak problematika yang terjadi mereka melakukan hal-hal yang aneh, mulai dari kebiasaan korupsi, bermewah-mewahan dan juga kebiasaan lainnya yang menyimpang dari fungsi mereka sebagai pendidik.

Pengaruh kapitalisme juga telah masuk hingga di desa terpencil. Masyrakat disana juga mulai terpengaruh dengan godaan kemewahan yang ditawarkan oleh kapitalisme. Mereka mulai mencoba barang-barang elektronika secara berlebihan, seperti seorang siswa smp membeli handphone yang harganya diatas 3 jutaan padahal ia juga tidak mengerti fungsinya. Pembelian tersebut dilakukan hanya untuk menunjukkan keberadaanya di lingkungan ia tinggal, sehingga ia akan disegani dan mempunyai banyak teman. Permasalaha inilah yang menjadi dasar pemikiran kenapa masyarakat akan cenderung tidak perduli terhadap lingkungannya. Mengutip teori Maslow, dimana manusia butuh penghargaan untuk menunjukkan eksistensinya maka ia harus mengikuti trend walaupun ia tidak mampu untuk mengikutinya.


Kesimpulan

Kapitalisme merupakan suatu sistem perekonomian dimana modal memegang peranan penting. Kapitalisme tidak hanya terjadi di bidang ekonomi namun juga di bidang sosial.

Kelebihan kapitalisme antara lain:

  1. Daya adaptasi dan transformasi kapitalisme yang sangat tinggi, sehingga ia mampu menyerap dan memodifikasi setiap kritik dan rintangan untuk memperkuat eksistensinya.
  2. Adanya dorongan untuk berkuasa dan perwujudan diri melalui kekayaan
  3. Kreativitas budaya kapitalisme dan kapasitasnya menyerap ide-ide serta toleransi terhadap berbagai pemikiran

Kekurangan kapitalisme antara lain:

1. Merampas fungsi kritisnya dari semua oposisi,

2. Asumsi kapitalisme yang mengandaikan bahwa distribusi kekayaan akan terjadi dengan sendirinya bila masyarakat telah makmur

3. Keserakahan mengakumulai kapital berakibat pada eksploitasi yang melampau batas terhadap alam dan sesama manusia

4. Problem moral

Globalisasi mau tidak mau manghantarkan masuknya kapitalisme kedalam budaya bangsa kita. Pergeseran nilai-nilai budaya merupakan hal yang pasti terjadi. Budaya kita akan dipastikan juga terbawa arus kapitalisme yang banyak terjadi di kota-kota besar saat ini. Kapitalisme walaupun akan berdampak buruk bagi kehidupan sosial bangsa kita akan tetapi kita terpaksa harus menerima konsekuensinya sebagai indikasi masuknya globalisasi kedalam kehidpan masyarakat.

Problem moral yang akan diciptakan oleh kapitalisme telah menciptakan ekses yang negatif didalam kehidupan masyarakat misalnya, hedonisme, materialisme, egoisme, dan sifat-sifat buruk lainnya yang menciptakan masyarakat yang berbeda kulturnya dengan kehidupan masyrakat di zaman dulu.

Ekses negatif inilah yang harus ditanggulangi secara benar oleh semua pihak agar jangan samapai bangsa ini kehilangan jati dirinya sebagai bangsa yang beradab dan terkenal dengan ethnimologi yang beragam dan jiwa kebersamaan khas dunia timur tetap tertanam dalam kehidupan masyarakat kita.